GEJALA-GEJALA
KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
Makalah
Ini Diajukan Sebagai Salah Satu
Syarat untuk Menyelesaikan Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi Remaja Program
Study Pendidikan Agama Islam Semester 3 Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul
’Ulum Tanjung pinang Kepulauan Riau
Disusun
Oleh
Kelompok
2
1. HANA PERA (1204.13.4079
/ 1.13.4133)
2. HERNI SUGIARTI (1204.13.4090 / 1.13.4137)
3. YOGI IRFANTO
Dosen Pengajar/Pembimbing:
Dra.Elly Riawati
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL
‘ULUM
TANJUNG PINANG-KEPULAUAN RIAU TAHUN
AJARAN 2014
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang “Gejala-Gejala
Kejiwaan pada Manusia Normal”.
Sholawat
dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang seperti yang kita
rasakan saat ini, dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Terima
kasih kepada dosen pembimbing Dra.Elly Riawati dan teman-teman yang telah membantu penyelesaian
makalah ini hingga selesai. Dalam menyusun makalah ini, kami sadari masih
banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Tanjungpinang, 20 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang...........................................................................................1
B.
Rumusan masalah......................................................................................1
C.
Tujuan penulisan........................................................................................2
D.
Metode penulisan......................................................................................2
BAB II GEJALA-GEJALA KEJIWAAN
PADA MANUSIA NORMAL
A. Pengertian
persepsi....................................................................................3
B. Pengertian belajar dan berfikir...................................................................3
C. Pengertian mengingat.................................................................................5
D. Pengertian emosi........................................................................................6
E. Pengertian proses berfikir...........................................................................7
F. Pengertian
motivasi....................................................................................9
G. Pengertian kebutuhan.................................................................................9
H. Pengertian
prinsip.....................................................................................10
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan...............................................................................................11
B.
Saran.........................................................................................................12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia
diciptakan oleh Allah SWT melalui fase-fase pertumbuhan dan perkembangan, yang
dalam prosesnya mengalami interaksi (saling mempengaruhi) antara kemampuan
dasar (pembawaan) dengan kemampuan yang diperoleh (hasil belajar/pengaruh
lingkungan).
Terdapat
perbedaan pendapat dalam pengertian pertumbuhan perkembangan pertumbuhan
diartikan ahli biologi sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau
ukuran dimensi tubuh, perkembangan dimaksudkan untuk menunjukkan
perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi berbagai
bagiannya ke dalam suatu kesatuan fungsional, bila pertumbuhan itu
berlangsung.
Langfeld dan
boring, menggunakan pengairan kematangan untuk pertumbuhan, sedang,
perkembangan, diterapkan pada baik sebelum tingkah laku yang tidak dipelajari
itu terjadi, maupun sebelum terjadinya proses belajar dari tingkah laku yang
khusus.
Istilah
“kematangan” mencakup didalamnya pengertian pertumbuhan dan perkembangan, maka
seseorang telah dianggap “matang”, apabila fisik dan psikisnya masalah
pertumbuhan dan perkembangan, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sampai pada tingkat-tingkat tertentu.
Sedangkan istilah “perkembangan” adalah berhubungan erat dengan pertumbuhan maupun kemampuan-kemampuan pembawaan dari tingkah laku yang pekat terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.
Sedangkan istilah “perkembangan” adalah berhubungan erat dengan pertumbuhan maupun kemampuan-kemampuan pembawaan dari tingkah laku yang pekat terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian persepsi ?
2. Apa yang di maksud dengan belajar
dan berfikir ?
3. Apa yang dimaksud dengan mengingat ?
4. Apa itu emosi ?
5. Apa itu proses
berfikir?
6. Apa itu
motivasi?
7. Apa yang
dimaksud mempunyai kebutuhan?
8. Apa itu
prinsip?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian persepsi
2. Untuk mengetahui maksud belajar dan
berfikir
3. Untuk mengetahui yang di maksud
mengingat
4. Untuk mengetahui
tentang emosi
5. Untuk mengetahui
tentang proses berfikir
6. Untuk
mengetahui yang dimaksud motivasi
7. Untuk
mengetahui maksud mempunyai kebutuhan
8. Untuk
mengetahui pengertian prinsip
D. METODE PENULISAN
Adapun metode makalah diatas digunakan adalah dengan
cara studi pustaka, yaitu mempelajari buku-buku yang dijadikan referensi dalam
informasi dalam pengumpulan informasi dan data serta data makalah yang akan
dibahas.
BAB II
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA
MANUSIA NORMAL
A. Gejala-gejala
Kejiwaan Pada Manusia Normal.
1.
Persepsi
Di dalam psikologi, proses sensasi
dan persepsi berbeda sensasi ialah
penerimaan stimulus melalui ialah indera, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada dalam
otak.
Sensasi tanpa persepsi/sensasi murni
jarang terjadi sensasi murni mungkin terjadi dalam peristiwa dimana rangsang
warna ditunjukkan untuk pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya.buta
dan tiba-tiba dapat melihat
Pada bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih bercampur aduk, sehingga belum dapat membedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu makin baiklah struktur susunan syarat otaknya sehingga mampu mengenali obyek satu persatu.
Pada bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih bercampur aduk, sehingga belum dapat membedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu makin baiklah struktur susunan syarat otaknya sehingga mampu mengenali obyek satu persatu.
2.
Belajar dan Berfikir
Belajar adalah suatu proses dimana
suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas
situasi/rangsang yang terjadi. .
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Seseorang
anak dibelikan sepeda oleh ayahnya. Ia akan mencoba sepeda tersebut dan
mengadakan reaksi-reaksi atas rangsang-rangsang yang ditimbulkan sepeda. Lama
kelamaan reaksi-reaksinya semakin teratur hingga suatu saat Ia dapat menguasai
sepeda itu, dan bisa menjalankannya dengan
baik
Pada manusia proses belajar tidak hanya menyangkut aktifitas berfikir saja, tetapi terutama menyangkut kegiatan otak, yaitu berfikir. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prose belajar.
a)
Waktu istirahat, dalam waktu istirahat sebaiknya tidak banyak melakukan
kegiatan yang mengganggu pikiran
b)
Pengetahuan tentang materi yang dipelajar
isecara menyeluruh.
Untuk melakukan hal ini diperlukan taraf kecerdasan yang relatif tinggi.
Untuk melakukan hal ini diperlukan taraf kecerdasan yang relatif tinggi.
c)
Pengertian terhadap materi yang dipelajari. Tanpa pengertian kita akan mendapat
kesulitan.
d)
Pengetahuan akan prestasi sendiri. Pengetahuan dan prestasi sendiri akan
mempercepat kita dalam mempelajari sesuatu.
e)
Transfer. Transfers dapat bersifat positif. Jika hal yang lalu mempermudah
proses belajar yang sekarang/dapat juga bersifat negatif jika proses belajar
yang lalu justru mempersulit proses belajar.
Sudah
dikatakan diatas, bahwa proses belajar pada manusia erat sekali hubungannya
dengan proses berfikir, yaitu tingkah laku yang menggunakan ide.
Berpikir
adalah tingkah laku yang menggunaka ide, yaitu suatu proses simbolis. Seseorang
berpikir bukan saja dengan otaknya, tetapi juga dengan seluruh tubuhnya. Macam
kegiatan berpikir :
- Berpikir asosiatif: suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Macam berpikir asosiatif :
- Asosiasi bebas, tanpa ada batasnya
- Asosiasi terkontrol, dalam batas – batas tertentu
- Melamun
- Mimpi
- Berpikir artistic, proses berpikir yang sangat subjektif
- Berpikir terarah :
- Berpikir kritis
- Berpikir kreatif : berpikir untuk menentukan hubungan – hubungan baru untuk memecahkan persoalan.
3.
Mengingat
Ingatan adalah bukti bahwa seseorang
telah belajar, semua orang mengingat banyak hal setiap harinya, tingkah laku
manusia dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang di ingatnya karena itu,
mengingat dapat didefinisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman
masa lampau.
Mengingat dapat terjadi dalam
beberapa bentuk :
a) Rekognisi adalah mengingat
sesuatu apabila sesuatu itu dikembangkan pada indera.
b) Redall adalah apabila kita
sadar bahwa kita telah mengalami sesuatu dimasa lampau tanpa mengenakan pada
indera kita
c) Reproduksi adalah mengingat
dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari.
d) Performance adalah mengingat
kebiasaan,-kebiasaan yang sangat otomatis.
Untuk melakukan semua itu
pertama-tama kita harus memperoleh materinya yang merupakan langkah utama dalam
keseluruhan proses yang bertitik puncak pada mengingat.
Ada istilah penting dalam ingatan yaitu kebiasaan.
Tanpa kebiasaan kita tidak bisa mempelajari proses pembentukan. Tanpa
mempelajari proses pembentukannya, seseorangan tidak dapat memahami
kepribadian, perkembangan seseorang, berpikir ataupun mengingat.
Ada beberapa cara untuk mengingat yaitu:
- Rekoleksi : Menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa lengkap dengan segala detailnya
- Pembauran ingatan
- Memanggil kembali ingatan dengan cara mengingat kembali suatu hal terlepas dari hal lain di masa lalu
- Rekognisi
- Mempelajari kembali.
4.
Emosi
1. Teori Emosi
Menurut English and English, emosi
adalah “A com plex feeling state accompanied by characteristic motor dan
glandular act ivies” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai
karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).
Emosi
merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu,
baik dalam keadaan emosinya marah atau
pada saat individu itu senang.
Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya ia dapat menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya ia dapat menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
Nativistik mengatakan bahwa emosi pada dasarnya
merupakan bawaan sejak lahir. Sedangkan empiristik mengatakan bahwa emosi
dibentuk oleh pengalaman dan proses berpikir.
2. Perubahan
pada tubuh saat terjadi emosi
a. Reaksi
Elektris pada kulit meningkat apabila
terpesona
b. Peredaran
darah Bertambah cepat bila marah
c. Denyut
jantung bertambah cepat bila terkejut,
d. mata
biasanya merah dan berair.dan lain-lain.
Emosi dapat dikelompokkan keadaan 2
bagian, yaitu:
a)
Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan
dari luar terhadap tubuh
b) Emosi psikis yaitu emosi
yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan, meliputi:
a. Perasaan intelektual
b. Perasaan social
c. Perasaan susila
d. Perasaan keindahan
e. Perasaan ketuhanan
Emosi sebagai suatu peristiwa
psikologi dapat di golongkan beberapa golongan yaitu emosi pada manusia normal yaitu :
a.
Takut : yaitu perasaan yang sangat mendorong
individu untuk menjauhi sesuatu dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan
hal tersebut.
b.
Khawatir :
yaitu rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau tidak ada
objeknya sama sekali.
c.
Cemburu :
bentuk khusus kekhawatiran dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang
dari seseorang.
d.
Gembira:
suatu ekspresi kelegaan yaitu perasaan bebas dari ketegangan
e.
Marah : Bersumber dari hal yang menggangu
aktifitas untuk mencapai tujuannya hal – hal
ini biasa terjadi pada manusia normal.
5.
Proses Berpikir
Mengenai
soal berpikir ini terdapat beberapa pendapat, diantaranya ada yang menganggap
sebagai suatu proses asosiasi saja; pandangan semacam ini dikemukakan oleh kaum
Asosiasionist. Sedangkan Kaum Fungsionalist memandang berpikir sebagai suatu
proses penguatan hubungan antara stimulus dan respons. Diantaranya ada yang
mengemukakan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari
hubungan antara dua objek atau lebih. Secara sederhana, berpikir adalah
memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih formal,
berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi .
Dari lingkungan maupun simbol-simbol
yang disimpan dalam long term memory. Jadi, berpikir adalah sebuah representasi
simbol dari beberapa peristiwa atau item (Khodijah, 2006:117). Sedangkan
menurut Drever (dalam Walgito, 1997 dikutip Khodijah, 2006:117) berpikir adalah
melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya
masalah. Solso (1998 dalam Khodijah, 2006:117) berpikir adalah sebuah proses
dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan
interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi,
logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.
Dari
pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir,
yaitu :
(1) berpikir adalah kognitif, yaitu timbul
secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku.
(2) berpikir merupakan sebuah proses yang
melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan
(3) berpikir diarahkan dan menghasilkan
perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.
Definisi
yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam
diri seseorang.
Perkembangan
ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa
pengertian-perngertian. Dari gambaran ini dapat dilihat bahwa berfikir pada
dasarnya adalah proses psikologis Kemampuan berfikir pada manusia
alamiah sifatnya. Manusia yang lahir dalam keadaan normal akan dengan
sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang relatif berbeda.
Ada
berbagai jenis dan tipe berpikir. Morgan dkk. (1986, dalam Khodijah, 2006: 118)
membagi dua jenis berpikir, yaitu berpikir autistik dan berpikir langsung.
Berpikir autistik (autistic thinking) yaitu proses berpikir yang sangat pribadi
menggunakan simbol-simbol dengan makna yang sangat pribadi, contohnya mimpi.
Berpikir langsung (directed thinking) yaitu berpikir untuk memecahkan masalah.
6.
Motivasi.
Berarti
rangsangan, dorongan, atau pembangkit ,Motifasi merupakan seluruh proses
gerakan, termasuk situasi yang mendorong dorongan yang timbul dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan atau
akhir dari gerakan atau perbuatan.atau juga di sebut
Motivasi adalah faktor-faktor yang
ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk
memenuhi tujuan-tujuan tertentu
a. Motivasi,Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai
akibat dari dalam individu, apakah karena adanya ajakan,suruhan,atau paksaan
dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan
sesuatu atau belajar (Usman, 2000: 29).
b. Motivasi Ekstrinsik.
Jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu , apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi
yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.
7.
Mempunyai
Kebutuhan
Kebutuhan
adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap makhluk hidup, dan apabila
kebutuhan itu tidak tercukupi maka makhluk hidup tersebut akan kesulitan untuk
bersosialisasi dengan makhluk hidup yang lain. Jadi bagi manusia yang normal
dia pasti mempunyai kebutuhan, berbagai macam yaitu
kebutuhan jasmani dan rohani.
8.
Mempunyai
Kebutuhan
Manusia
normal harus mempunyai prinsip yang teguh, dan tidak
mudah goyah
oleh apapun, jika prinsip ini tidak dimiliki oleh individu maka dia tidak bisa
dikatakan NORMAL. Orang normal harus punya prinsip.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian persepsi : persepsi adalah menafsirkan stimulus yang
telah ada dalam otak.
2. Pengertian
belajar dan berfikir : Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan
atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi/rangsang yang terjadi. . Berpikir adalah
tingkah laku yang menggunaka ide, yaitu suatu proses simbolis.
3. Pengertian
mengingat : Ingatan adalah bukti bahwa seseorang telah belajar, semua orang
mengingat banyak hal setiap harinya, tingkah laku manusia dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu yang di ingatnya karena itu, mengingat dapat didefinisikan
sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau.
4. Pengertian
emosi : Emosi merupakan warna efektif yang
menyertai setiap keadaan atau perilaku individu, baik dalam keadaan emosinya marah atau pada saat individu itu senang.
5. Pengertian
motivasi : Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu
6. Pengertian
proses berfikir : proses berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara
kognitif.
7. Pengertian
kebutuhan : Kebutuhan adalah sesuatu
yang harus dipenuhi oleh setiap makhluk hidup, dan apabila kebutuhan itu tidak
tercukupi maka makhluk hidup tersebut akan kesulitan untuk bersosialisasi
dengan makhluk hidup yang lain.
8. Pengetian prinsip : Manusia normal harus mempunyai
prinsip yang teguh, dan tidak mudah goyah
oleh apapun
B. Saran
Sebagai manusia biasa penulis merasa banyak memiliki kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk melengkapi kekurangan dalam makalah ini penulis menyarankan
kepada pembaca untuk membaca beberapa buku-buku
tentang Psikologi Remaja .
Daftar
Pustaka
Ali,
Muhammad. 2005. Psikologi Remaja.Bandung : Bumi Aksara.
Prof. Dr. Soetjiningsih, SpA(k). IBCLC Tumbuh Perkembangan Remaja Dan Permasalahannya. SAGUNG SETO.
Santrock, Jhon W. ADOLSCENCE
Perkembangan Remaja. Jakarta. Erlangga.
Yusuf , Syamsu L.N. 2000.
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar